Sikapi Kecemasan Warga Akibat HOAX Pasca Gempa, Walikota Gelar Rapat Koordinasi

Ambon,PPID – Sikapi situasi yang menimbulkan kecemasan warga akibat maraknya berita-berita hoax di media sosial pasca gempa, Walikota Ambon Richard Louhenapessy menggelar Rapat Koordinasi bersama Stakeholder bertempat di Ballroom Maluku City Mall, Rabu (2/10/19).

Rapat koordinasi menghadirkan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Maluku, Andy Arsa, Dandim 1504 Ambon, Letkol Kav. Cecep Tendi, Kapolres Pulau Ambon dan PP Lease, AKBP Sutrisno Hadi Santoso, Kepala Kejaksaan Negeri Ambon, Benny Santoso,Staf Pengadilan Negeri Ambon, untuk menjelaskan situasi terkini pasca gempa dan kondisi Kamtibmas Kota Ambon.

Walikota dalam arahannya sampaikan bahwa pertemuan ini dimaksudkan untuk para Ketua RT/RW se-Kota Ambon, Lurah/Kades/Raja, para Camat, para Babinsa dan Babinkamtibmas bisa mendapatkan penjelasan dari BMKG melalui kajian-kajian yang akurat tentang peristiwa alam (gempa bumi) pada 26 September yang lalu.

“Ini perlu disampaikan supaya kita memperoleh referensi yang sama sehingga diharapkan dapat menyampaikan ke warga masyarakat agar tidak terpancing berita hoax,”jelas Walikota.

Diakui Walikota dari peristiwa alam yang terjadi telah menimbulkan rasa ketakutan ditengah-tengah warga dan itu wajar, namun yang memprihatikan adalah begitu banyak orang yang mengalami krisis ketagwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan lebih percaya kepada berita di media sosial.

Andy Arsa dikesempatan itu menjelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi tanggal 26 September berkekuatan magnitudo 6.8 yang kemudian dilakukan pemutahiran menjadi 6.5. Lokasi terjadi gempa pada 15 km Tenggara Kairatu, Seram Bagian Barat dengan kedalaman 10 km. Jarak pusat gempa dengan Kota Ambon adalah 42 km timur laut.

Hingga saat ini, lanjutnya BMKG terus melakukan monitoring aktivitas gempa susulan, data terkini per tanggal 2 Oktober 2019 pukul 12.00 WIT telah terjadi gempa susulan sebanyak 887 kali, dari jumlah itu BMKG menerima laporan bahwa 94 kali gempa susulan dirasakan oleh masyarakat. Gempa susulan yang terjadi saat ini memiliki kekuatan yang kecil yaitu dibawah Magnitudo kurang dari 4.

“Kita bersyukur karena periode gempa susulan yang terjadi semakin hari semakin berkurang dengan tren menurun,”ungkapnya.

BMKG berharap warga masyarakat untuk tidak terpancing berita-berita hoax. Dan untuk menangani masalah ini BMKG akan bekerjasama dengan Telkomsel untuk menangkal berita hoax.

Sementara itu AKBP Sutrisno Hadi Santoso sampaikan situasi kamtibmas pasca gempa. Dijelaskan bahwa tempat-tempat pengungsian pada siang hari terlihat sepi sementara malam harinya ramai, hal ini menimbulkan kesulitan saat pendataan jumlah pengungsi.

Menurutnya, pengungsi saat ini dikategorikan sebagai pengungsi yang benar-benar rumahnya tidak bisa ditempati dan pengungsi yang memiliki trauma akibat peristiwa gempa.

Terkait maraknya berita hoax, AKBP Sutrisno Hadi Santoso meminta warga untuk tidak mudah percaya dan segera melaporkan ke pihak Kepolisian.(MCAMBON,IB)

Please follow and like us:

Comments are closed.