Ribuan Pegawai Hadiri Halal Bi Halal Pemkot Ambon

Ambon – PPID, Halal Bi Halal yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Selasa (4/8) di Aula Makorem 151/Binaya berlangsung dengan hikmat, dihadiri oleh Muspida Kota Ambon, seluruh Pimpinan SKPD dan ribuan pegawai  di lingkungan Pemkot Ambon.

IMG_5230Walikota Ambon Richard Louhenapessy,SH dalam sambutannya antara lain mengatakan toleransi beragama bukanlah suatu istilah yang muncul tiba-tiba dalam setiap seremonial keagamaan saja atau bukan suatu pilihan yang bersifat instan, namun pengejawantahan toleransi beragama telah diupayakan dengan kerja keras agar tertanam disetiap jiwa dan perilaku orang beragama dikota ini, dan untuk itu kita telah berhasil membayar mahal anugerah keberagaman yang diberikan Tuhan dalam bingkai hidup orang basudara selama ini.

Dikatakan, Halal Bi Halal kali ini bertepatan dengan momentum penting keagamaan yang bertujuan untuk menanamkan semangat toleransi antar umat beragama di kota ini .

“ Momen-momen keagamaan yang kita laksanakan ini, secara asimetris mendorong terciptanya stabilitas dan harmonisasi, sehingga masyarakat merasa aman untuk menyongsong momen-momen tersebut secara rutin dan berkelanjutan, tandas Walikota.

Menurutnya Halal Bi Halal secara khusus adalah spirit kejiwaan yang muncul dari Umat Islam untuk saling memaafkan satu dengan yang lain. Halal Bi Halal secara vertikal adalah upaya untuk menjauhkan kita dari ego pribadi kearah kemandirian kolektif untuk membangun derajat personal ke derajat kelompok yang lebih kuat, berdasarkan nilai-nilai fundamental Islam yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, dimensi Halal Bi Halal kali ini adalah menciptakan solidaritas ke-Islaman menuju solidaritas kolektif kultural yang diwujudkan dalam semangat hidup orang basudara untuk membangun harmonisasi di tengah-tengah masyarakat yang heterogen.

“ Menciptakan harmonisasi dikota ini menurut saya sangat penting. Saya ulangi lagi, sangat penting..! dan kalau ada harmonisasi yang paling mahal sekalipun tentunya kita berupaya sekeras mungkin untuk membayar. Kemampuan untuk membayar harmonisasi di lakukan dengan kerja keras, meningkatkan daya saing, meningkatkan akuntabilitas, transparansi, kredibel dan memiliki kebanggaan sebagai warga kota untuk bersaing dengan kompetitor lain. Semuanya diselaraskan dengan kinerja aparat yang bertanggung jawab, membangun kepercayaan masyarakat, meningkatkan pelayanan publik secara maksimal dan memiliki kemampuan untuk mengurai problematika sosial keagamaan yang cenderung konstruktif, ‘´jelasnya.

Diingatkan, semangat seperti itulah yang perlu ditanamkan untuk membangun kekuatan primordial sebagai warga kota yang benar-benar ingin menciptakan suasana kondusif, tentram, rukun dan aman.

“ Suasana kedamaian dan harmonisasi inilah yang diharapkan dapat tetap kita pertahankan untuk menghadapi moment-moment keagamaan lain, dimana pada bulan Oktober nanti kita dipercayakan kembali menjadi Tuan rumah penyelenggaraan Pesparawi Tingkat Nasional. Kepercayaan ini tentunya tidak asal jatuh dari langit tetapi dilalui dengan komitmen dan kerja keras, melalui pembuktian dan konsistensi kita semua dalam membangun kota ini yang semakin hari makin harmonis, “ demikian Walikota.(FW/AS)

Please follow and like us:

Comments are closed.