Perbaikan Talud Dan Tanggul Penahan Air Jadi Prioritas

AMBON-PPID, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memprioritaskan memperbaiki talud dan tanggul penahan air yang rusak akibat bencana alam 30 Juli 2013.

talud“Talud dan tanggul penahan air yang patah akan menjadi prioritas utama untuk diperbaiki karena jika tidak diperbaiki akan terulang pada tahun depan,” kata Gubernur Maluku K. A. Ralahalu, di Ambon, Kamis (1/8).

Menurut dia, tahap awal dilakukan penanganan tanggap darurat kepada pengungsi korban bencana alam, dan akan dilanjutkan ke tahapan perbaikan fasilitas umum.

“Tinjauan yang dilakukan untuk melihat langsung kondisi masyarakat dan fasilitas yang rusak akibat bencana seperti talud, jembatan dan jalan,” katanya.

Karel mengatakan Dinas PU Provinsi dan kota bersama Balai Sungai dan Balai Jalan dan Jembatan akan segera menangani perbaikan fasilitas umum agar masyarakat dapat melakukan aktivitas.

Perbaikan talud, lanjutnya, akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi dan Kota Ambon.

“Kita merencanakan merehabilitasi fasilitas umum melihat kondisi APBD kota dan provinsi. Jika memungkinkan kita akan mengajukan surat ke pemerintah pusat untuk membantu penanganan pasca bencana,” tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, SH mengakui tingkat kerusakan akibat bencana relatif lebih besar dibandingkan bencana 1 Agustus 2012.

“Bencana yang terjadi tahun 2013 lebih dahsyat dibandingkan 1 Agustus 2012, selain karena curah hujan yang tinggi juga diakibatkan talud penahan air yang belum direhabilitasi pasca bencana tahun 2012,” katanya.

Ia mengakui kerusakan talud pasca bencana tahun 2012 hingga saat ini belum diperbaiki, karena anggaran dari pusat belum dikucurkan.

Sedangkan APBD Pemkot Ambon dan provinsi Maluku terbatas untuk melakukan proses rehabilitasi.

“Kami berharap perhatian pemerintah pusat untuk menangani perbaikan,” ujarnya.

Richard menjelaskan pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ambon telah melakukan koordinasi realisasi bantuan tetapi belum diwujudkan sampai saat ini.

“Tahap awal telah dilakukan kesepakatan, tetapi ternyata belum diwujudkan, Kita tunggu MoU dengan pemerintah (*/HT)

Please follow and like us:

Comments are closed.