GPM Benteng Karang Berdayakan Pemulung Lewat Wadah Persekutuan

AMBON-PPID, Pemulung merupakan salah satu profesi yang penting bagi upaya penyelamatan lingkungan, dimana pemulung bertugas untuk memilah sampah yang dapat didaur ulang, sehingga memiliki nilai ekonomis tinggi.

pemulungDalam rangka memberdayakan para pemulung, Jemaat GPM Benteng Karang, membentuk persekutuan Pemulung, yang Pelantikan kepengurusannya dilakukan di sela-sela ibadah Minggu (11/8), di Gereja Eben Haezer, dusun Amaory, Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Pelantikan Pengurus persekutuan pemulung ini turut disaksikan oleh Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH yang hadir didampingi para pimpinan SKPD dilingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

Wali Kota dalam arahannya memberikan apresiasi yang tinggi atas terbentuknya persekutuan Pemulung di Jemaat GPM Benteng Karang.

“Selaku Pemerintah, saya memberikan apresiasi yang tinggi atas terbentuknya persekutuan Pemulung di dalam jemaat ini,” ujarnya.

Menurutnya Pemulung adalah pekerjaan yang mulia, karena berjasa bagi lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga lewat pengelolaan sampah daur ulang.

Kedepan, lanjut Wali Kota, pihaknya akan membangun bank-bank sampah di kota Ambon, agar pemanfaatan sampah sebagai barang yang bernilai ekonomis tinggi semakin optimal sebagaimana yang dilakukan di negara-negara maju.

“Kita akan bangun bank sampah, maka nilai sampah akan semakin ekonomis. Semakin banyak bank sampah akan semakin positif dalam membangun lingkungan yang baik,” tandasnya.

Wali Kota akui, Pemkot juga telah menjajaki kerjasama dengan Moris Grup dalam rencana pengelolaan sampah menjadi sumber energi listrik yang terpusat di dusun Amaory dan Toisapu.

“Oleh sebab itu kegiatan memilah sampah yang dilakukan oleh pemulung menjadi salah satu awal yang penting dalam kerjasama tersebut,” lanjutnya.

Wali Kota berharap, dengan adanya persekutuan ini,  maka para pemulung sampah dapat menjadi sasaran program pemberdayaan yang dilakukan baik oeh pihak pemerintah maupun gereja, sehingga profesi pemulung tidak lagi dipandang sebelah mata.

Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GPM Benteng Karang, Pdt. Ny. S. Belegur dalam laporannya mengatakan jumlah pemulung yang ada dalam lingkup jemaat  mencapai 180 orang.

“Gereja memiliki tanggungjawab untuk merangkul profesi pemulung dalam suatu wadah organisasi. Melalui persekutuan ini akan digalakkan berbagai program yang berguna bagi masyarakat,” ungkapnya. (RA)

Please follow and like us:

Comments are closed.