Gereja Ebenhaezer-Amahusu Resmi Dibangun

AMBON-PPID, Gedung definitif Gereja Ebenhaezer Jemaat GPM Amahusu, secara resmi mulai dikerjakan, setelah dilakukan batu penjuru dan pengalasan gereja, disela-sela prosesi ibadah Minggu (1/6), di gedung gereja tersebut.

Gereja Ebenhaezer..Batu penjuru pertama dan pengalasan gereja, diletakan pertama kali oleh Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. J. Ruhulesin, yang sebelumnya juga melakukan akta pembongkaran gedung gereja lama, sekaligus melakukan peletakan batu pengalasan pertama. Batu kedua, diletakan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Maluku, DR. Zeth Sahuburua, diikuti berturut-turut oleh Ketua Majelis Pekerja Klasis Pulau Ambon, Pdt. H. Siahaya, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH, Ketua Majelis Jemaat GPM Amahusu, Pdt. W. Ayal, serta Raja Negeri Amahusu, Bonifaxius Silooy.

Sehubungan dengan ini, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy,SH menegaskan, setiap kali menghadiri acara peletakan batu penjuru pertama maupun peresmian tempat ibadah, entah itu gereja, masjid, pura dan lain sebagainya, dirinya selalu memiliki keyakinan tersendiri dalam perspektif iman, bahwa Kota Ambon akan semakin diberkati oleh Tuhan yang Maha Kuasa, untuk memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat dan daerah ini umumnya.

“Pembangunan gereja akan jadi suatu monumen penting bagi Kota Ambon dalam pengembangan kedepan. Semakin banyak gereja dan rumah ibadah, itu membuktikan bahwa Kota Ambon adalah kota puji-pujian. Selaku pribadi dan atas nama Pemerintah saya menyambut dengan sukacita dan mendukung proses pembangunan gereja. Sehingga bisa menjadikan kota ini sebagai kota yang damai,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. J. Ruhulesin, kembali mengingatkan panitia pembangunan dan juga segenap masyarakat di negeri dan jemaat Amahusu, untuk dalam menjalankan proses pembangunan, untuk lebih memperhatikan aspek dampak lingkungan sekitar.

Menurutnya, krisis lingkungan yang terjadi selama ini dan mengakibatkan berbagai bencana, bukan saja menjadi kasus yang berkaitan dengan persoalan teknis, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor spiritualitas umat.

Dalam pembangunan gedung gereja ini, kita harus punya analisa dampak lingkungannya. Memang benar bahwa lingkungan kita di Ambon dan Maluku sangat strategis, tetapi didalamnya juga terdapat banyak ancaman. (HT)

Please follow and like us:

Comments are closed.