Awal Ramadhan, Tempat Hiburan Malam Tutup Tiga Hari

AMBON-PPID Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan menutup tempat hiburan selama tiga hari memasuki awal Ramadhan 1434 Hijriah. “Seluruh tempat hiburan di Ambon akan ditutup selama tiga hari pada awal Ramadhan, sebagai bentuk penghormatan kepada umat muslim saat berpuasa” kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH, dalam pertemuan dengan pengelola tempat hiburan malam yang dilaksanakan Senin (8/7) di Mapolres Ambon dan Pulau-Pulau Lease.

RamadhanMenurut dia, pihaknya telah memberikan surat edaran kepada seluruh pengusaha jasa hiburan malam untuk menghentikan aktivitas usaha selama tiga hari pada awal bulan Ramadhan.

Khusus untuk tempat hiburan di jalur hijau yakni kawasan Jl. A. Y. Patty, Jl. A. M. Sangadji, Jl Anthony Reebok, Jl. Sam Ratulangi, Jl. Pantai Mardika yang berdekatan dengan tempat ibadah akan ditutup selama Ramadhan.

“Kami telah melakukan pertemuan dengan pengelola tempat hiburan malam dan mereka telah menyepakati tidak membuka usaha selama tiga hari, dan khusus untuk kawasan hijau akan ditutup selama bulan Ramadhan, ” katanya.

Wali Kota mengatakan, setelah tiga hari ditutup pada awal bulan puasa, tempat hiburan malam diijinkan beroperasi pada pukul 22.00 WIT hingga 02.00 WIT.

“Kami berharap pengusaha tempat hiburan dapat mematuhi kebijakan pemerintah sebagai bentuk toleransi umat beragama dan membantu untuk memberikan informasi kepada pengunjung tentang waktu operasi,” ujarnya.

Selain menutup tempat hiburan malam, tim terpadu yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja, Polres Pulau Ambon & Pulau-Pulau Lease, dan Kodim 1504, juga akan melakukan kunjungan ke sejumlah tempat hiburan.

“Kami meminta pengunjung dan pengusaha untuk menerima tim terpadu sebagai bentuk pengawasan,” tukasnya.

Ia menjelaskan, pemilik rumah makan, restoran dan rumah kopi juga diimbau untuk menutup tempat usaha dengan tirai.

“Kami tidak minta pemilik untuk menutup tempat usaha tetapi kami mengimbau agar menutup jendela dengan tirai agar tidak mengganggu saudara kita yang menjalankan ibadah,” katanya.

Ditambahkan, toleransi umat beragama bukan saja ditunjukkan melalui tidak makan dan minum di tempat umum tetapi memberikan rasa hormat lewat tutur kata dn perilaku.

“Mari melalui momentum Ramadhan kita introspeksi diri melalui tutur kata dan perilaku, dan mengurangi kesengajaan berlebihan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.(*/HT)

Please follow and like us:

Comments are closed.