Wali Kota Ambon Dukung Peningkatan Kesejahteraan Buruh

AMBON-PPID, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Wilayah Maluku, menggelar syukuran Hari Buruh Sedunia (Mayday Internasional) 2013.

buruhKegiatan yang dilaksanakan di Tamariska Cottage, Natsepa-Ambon Minggu (18/5), turut dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Pembangunan, Suryadi Sabirin, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH, Presiden Dewan Eksekutif KSBSI Mudhofir, Sekjen KSBSI Nicklas Ginting, serta sejumlah pimpinan SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

Pada kesempatan itu, Mudhofir dalam sambutannya menjelaskan KSBSI seluruh Indonesia akan terus berjuang untuk menghapus sistim outsourcing Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya di PLN karena dinilai telah melanggar aturan tenaga kerja Nomor 13 Tahun 2003.

Menurutnya, sistim outsourcing tidak memberikan jaminan kerja dan rasa aman bagi buruh, dimana upah kerja yang diperoleh masih jauh dari Upah Minimum Provinsi (UMP). Bahkan tidak ada jaminan kesehatan maupun jaminan asuransi lainnya bagi para pekerja.

Dikatakan, KSBSI telah berupaya berjuang selama 16 tahun untuk meminta Presiden menyetujui 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasinonal. Selain itu, pihaknya juga akan menolak rencana kenaikan BBM, karena akan berdampak pada kaum buruh.

“Kita berjuang selama 16 tahun dan akhirnya Presiden setujui untuk tanggal 1 Mei 2014 nanti akan ditetapkan sebagai hari libur nasional peringatan Mayday,” ujarnya.

Kajian utama KSBSI, lanjutnya, bukan saja mengenai outsourcing dan upah buruh yang di bawah UMP. Ia mengaku, masih banyak persoalan buruh yang harus diselesaikan oleh pemerintah.

“Untuk itu kita harus memilih pemimpin bangsa yang tepat, untuk atasi isu-isu perburuhan. Karena pada kenyataannya, kesejahteraan buruh masih sulit diraih,”tandas Mudhofir.

Sementara Wali Kota Ambon dalam sambutannya memberi apresiasi positif bagi perjuangan KSBSI, demi kesejahteraan buruh outsourcing.

“Jangan pernah berhenti perjuangkan nasib buruh outsourcing. Masalah ini sudah sering dibicarakan, namun belum mendapatkan titik terang,” tukasnya.

Wali Kota menandaskan dirinya turut mendukung dan upaya kesejahteraan buruh dimana Pemkot Ambon juga telah mempersiapkan asuransi dan jaminan sosial bagi buruh kebersihan, yang melayani di kota ini.

“Kedepannya juga akan kita perhatikan kesejahteraan penarik ojek, pengayuh becak dan sopir angkot yang ada di kota Ambon, melalui jaminan sosial tenaga kerja atau Jamsostek,” pungkasnya.

Sementara Gubernur Maluku, K. A. Ralahalu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan, Suryadi Sabirin mengatakan, Pemprov Maluku senantiasa bertekad untuk mewujudkan iklim yang baik bagi perusahaan, berupa adanya ketenangan bekerja dan ketenangan berusaha.(RA)

Please follow and like us:

Comments are closed.