Perayaan HUT Pattimura Ke 196 Berjalan Aman

AMBON-PPID, Upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pattimura ke 196 Tahun 2013 yang dilaksanakan di lapangan Pattimura, Kecamatan Saparua, Maluku Tengah (Malteng) Rabu (15/5) berlangsung aman. Perayaan ini di hadiri oleh Gubernur Maluku, Wali Kota Ambon, Bupati Malteng, Kapolda Maluku, Pangdam IX Pattimura, beserta seluruh jajaran SKPD lingkup Pemerintah Propinsi Maluku, Pemerintah Kabupaten Malteng serta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

PattimuraPerayaan HUT Pattimura dikawal ketat oleh Kepolisian dari Polda Maluku, Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease serta Polsek Saparua dan di bantu oleh TNI. Prosesi Perayaan HUT Pattimura diawali dengan Pawai Obor secara estafet melewati beberapa desa di Kecamatan Saparua, dilanjutkan dengan penyerahan obor dari Camat Saparua kepada Bupati Maluku Tengah dan  diteruskan kepada Gubernur Maluku untuk dilakukan pembakaran obor induk

Gubernur Maluku K. A. Ralahalu selaku Upulatu dalam sambutannya, mengajak masyarakat untuk dapat meresapi dan merenungkan kembali nilai-nilai kejuangan Pattimura, dalam bingkai budaya hidup orang basudara, sambil terus menggelorakan semangat membangun negeri dalam tiap bidang kerja, usaha dan tugas untuk menyongsong masa depan yang cemerlang. Lewat perayaan ini masyarakat juga dapat merasakan  kembali hangatnya jiwa kabaresi Kapitan Pattimura sebagai putra Lease.

“Semangat yang digelorakan pada 196 tahun lalu, bisa meruntuhkan benteng Duurstede, yang merupakan simbol tirani dan monopoli ekonomi kolonial yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat serta dirampasnya hak-hak rakyat, ini merupakan sebuah perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan struktural yang jelas mempermiskin rakyat Maluku,” ujarnya

Dijelaskan, Saparua adalah kota sejarah dan dari sinilah peradaban kemerdekaan nusantara dimulai. Kobaran perjuangan Pattimura adalah kobaran perjuangan rakyat pertama di nusantara dan keberaniannya telah mengilhami pejuang-pejuang lain di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, untuk mengoreksi kebijakan kolonial yang tidak manusiawi.

“Jika ditanya mengapa pelaksanaan Hari Pattimura dilaksanakan di saparua, jawabannya adalah untuk mengenang kembali saparua, dimana kita hampir lupa akan kota sejarah itu sendiri. Karena itu perayaan hari Pattimura tahun ini dilaksanakan di saparua sebuah seruan kembali untuk terus bangun negeri sejarah Maluku Pembangunan di Saparua dan Lease harus dilakukan secara merata. Ini sekaligus merupakan panggilan kepada pemerintah dan segenap rakyat Maluku, anak-anak Saparua dan Lease, untuk terus berkarya membangun negeri sejarah ini,” ungkap Ralahalu

Dikatakan, dengan memperingati HUT Pattimura di saparua, juga sekaligus turut membangun pusat-pusat pariwisata budaya dan historis Maluku. Kota Ambon, tambahnya, harus dikembangkan sebagai pintu masuk dan arus lalu lintas pariwisata, sedangkan pulau-pulau lain diluar Ambon harus dibangun sebagai potensi pariwisata yang unggul. Koneksitasnya dengan Ambon harus ditata dalam mekanisme seperti itu, dengan demikian, pilihan pulang ke Saparua untuk merayakan hari Pattimura ini adalah untuk membuat  semua pulau bertumbuh dan berkembang bersama di semua sektor pembangunan,  bukan soal aman dan tidak amannya Kota Ambon dalam merayakan HUT Pattimura.

“Bagi saya Ambon justru sudah sangat aman, dan pulau-pulau di luar Ambon harus dirangsang untuk terus bertumbuh terutama kota sejarah tua ini,” tandasnya.

Sebelumnya prosesi arak-arakan obor Pattimura pada Rabu (14/5) berlangsung dengan aman dan lancar di jalan-jalan utama Kecamatan Saparua, walau sempat diguyur hujan deras. Upacara HUT Pattimura Ke 196, juga ditutup dengan makan patita bersama seluruh masyarakat Saparua. (RA/WP/HT)

Please follow and like us:

Comments are closed.