Pemkot Gelar Pelatihan Penyuluh Lapangan Pengendalian Penggunaan BBM

AMBON-PPID, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, bekerjasama dengan Pusdiklat Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar Pelatihan Tenaga Penyuluh Lapangan Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

BBMKegiatan yang dilaksanakan Rabu (5/6) di Manise Hotel Ambon ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH dan diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari aparatur Pemkot, Pemerintah Provinsi Maluku, serta perwakilan Kelurahan/Desa/Negeri se-kota Ambon.

Wali Kota dalam sambutannya mengatakan, pelatihan bagi aparatur pemerintah untuk menjadi Tenaga Penyuluh Lapangan Pengendalian Penggunaan BBM sangat bermanfaat agar dapat menyediakan tenaga-tenaga terampil dan menjadi agen-agen perubahan dalam memecahkan persoalan di sektor Migas.

“Kegiatan Pelatihan ini nantinya akan menghasilkan tenaga yang mampu berperan sebagai tenaga penyuluh lapangan pengaturan BBM bersubsidi,” ungkapnya.

Wali Kota berharap, setelah pelatihan ini para peserta mampu untuk menjelaskan dan mendorong masyarakat atau stakeholder untuk melakukan langkah-langkah dalam pengendalian BBM dan penghematan penggunaan listrik.

“Pelatihan ini sangat penting, karena dengan tersedianya tenaga penyuluh yang handal dan berkualitas dapat berperan untuk menyampaikan informasi-informasi yang baik kepada masyarakat sehingga dapat meredam berbagai gejolak sebagai akibat dari kebijakan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga minyak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” cetusnya.

Dikatakan, saat ini perhatian pemerintah sedang tertuju untuk bagaimana mengendalikan situasi perekonomian yang berkualitas sehingga masyarakat benar-benar dapat merasakan manfaat pembangunan sebagai akibat dari kebijakan ekonomi nasional.

Persoalan utama yang dihadapi adalah kebijakan pemerintah dengan menaikan harga bahan bakar minyak sehingga diperlukan langkah-langkah untuk memanfaatkan sumber energi terbaru agar masyarakat tidak hanya tergantung pada komoditas Migas saja.

“Ketergantungan masyarakat pada Migas menyebabkan kebutuhan sangat meningkat sehingga rentan terjadi spekulasi untuk menguntungkan dan memperkaya kelompok tertentu,” ujarnya.

Sebagai salah satu sektor andalan yang menjadi tulang punggung penerimaan Negara, lanjutnya, maka Pemkot Ambon tetap berupaya agar dapat menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak, salah satunya dengan menggelar pelatihan ini. (JW)

Please follow and like us:

Comments are closed.