Panas Pela Pendidikan SMPN 9 Ambon Dan SMPN 4 Salahutu Ambon

Ambon, PPID – SMPN 9 Kota Ambon dan SMPN 4 Salahutu kembali menggelar kegiatan Panas Pela yang sudah berjalan selama 5 Tahun, bertempat di lingkungan SMPN 9 Ambon, Senin (29/18).

Turut Hadir dalam kegiatan Panas Pela antara kedua sekolah tersebut adalah Gubernur Maluku, Said Assagaf, Sekretaris Kota Ambon, A.G Latuheru, Peserta Interfaith Yourth Camp, Direktur Ambon Reconciliation and Mediation Center (ARMC), Abidin Wakano, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Fahmi Salatalohy dan beberapa Kepala OPD di lingkup Pemerintah Kota Ambon, Kepala Sekolah SMPN 9 Ambon serta Kepala Sekolah SMPN 4 Salahutu, Komite dari kedua sekolah, Pimpinan Redaksi Media Cetak dan Elektronik baik lokal dan Nasional serta Glenn Fredly.

Sekretaris Kota Ambon, A.G. Latuheru yang dalam hal ini mewakili Walikota Ambon, Richard Louhenapessy melalui sambutannya, memberikan apresiasi yang luar biasa atas terlaksananya kegiatan ini yang tentunya memberikan nilai penting dan strategis bagi upaya pelestarian akar budaya, adat istiadat serta kearifan lokal bagi generasi muda di Kota Ambon.

“Tidak dapat dipungkiri dengan perkembangan jaman dan teknologi yang semakin modern membawa kecenderungan generasi muda ini melupakan nilai-nilai budaya, adat istiadat serta kearifan lokal yang telah diwariskan oleh nenak moyang kita yaitu budaya pela yang merupakan sistem hubungan sosial antara dua negeri secara sama-sama untuk mengangkat sumpah persaudaraan yang diperbaharui tiap generasi dengan cara panas pela,” tuturnya.

Sekretaris Kota berharap, kegiatan Panas Pela Pendidikan antar kedua sekolah ini, akan menjadi contoh agar diimplementasikan pada sekolah, lembaga pendidikan lainnya dalam rangka meningkatkan hubungan yang rukun, toleran, selaras, serasi serta harmonis sebagaimana visi kota Ambon lima tahun kedepan yakni Ambon yang Harmonis, Sejahtera dan Religius.

“Implementasi panas pela antar kedua sekolah ini juga diharapkan membawa dampak positif bagi perkembangan kualitas dan mutu pendidikan serta menjadi suatu kegiatan yang bernilai positif bagi seluruh anak didik yang masih dalam usia remaja dalam kedua lembaga pendidikan ini,” paparnya.

Diakuinya, dengan banyak kegiatan positif yang dihadirkan dalam implementasi budaya pela kedua sekolah ini, maka secara tidak langsung akan turut mengeliminir tingkat kenakalan remaja maupun hal negatif lainnya.  –MCAmbon,MP-

 

Please follow and like us:

Comments are closed.