Kota Ambon Dapat Bantuan PKH Dari Kemensos RI

AMBON-PPID, Tahun 2013 Kota Ambon, mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), sasaran program ini kepada keluarga miskin.

PKHKepala Dinas Sosial Kota Ambon, Dra. Wa Ode Muna mengatakan Program ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pada kelompok masyarakat miskin.

Tujuan tersebut, lanjutnya, sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target Millenium Development Goal’s (MDG’s), dimana PKH adalah Program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memenuhi kriteria tertentu dan sebagai syarat; penerima program harus dapat meningkatkan kualitas SDM.

“Dari program ini RTSM penerima program harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yaitu pendidikan dan kesehatan anggota keluarganya,” ujarnya di Balai Kota, Selasa (7/5).

Menurut dia, PKH telah dilaksanakan di Provinsi Maluku untuk Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), karena itu dalam tahun 2013 ini kota Ambon akan mendapatkan bantuan tersebut.

Untuk menindaklanjuti bantuan ini, ujar Wa Ode, maka sesuai surat keputusan Kemensos RI, Dinsos Kota Ambon akan merekrut tenaga pedamping, operasi dan koodinator sebanyak 137 tenaga untuk menyukseskan program PKH.

“Kita telah merekrut 137 orang yang akan membantu kegiatan ini, selain itu kita juga akan bermitra dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Bappekot,” akuinya.

Dia mengakui, penerima bantuan PKH adalah RTSM yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun dan atau ibu hamil atau nifas.

Bantuan tunai hanya akan diberikan kepada RTSM yang telah terpilih sebagai peserta PKH dan mengakui ketentuan yang diatur dalam program yakni bantuan harus diterima oleh ibu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada Rumah tangga yang bersangkutan (nenek,bibi atau kakak perempuan).

“Untuk itu, pada kartu kepesertaan PKH akan tercantum nama ibu atau wanita yang mengurus anak, bukan kepala rumah tangga,” terangnya.

Dirinya berharap, bantuan yang diberikan tepat sasaran agar dapat mengurangi kemiskinan.

“Kuncinya adalah koordinasi, sinkronisasi dan sinergi, sehingga sasaran yang akan dicapai bisa lebih optimal,” tandasnya.

Please follow and like us:

Comments are closed.