Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Lakukan Bakti Sosial di Hutumuri.

AMBON-PPID, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Trisakti, Jakarta, sejak kemarin memulai rangkaian kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Ambon, Senin (25/8).

Trisakti.117 dokter muda dan 6 tenaga dokter pembimbing, kemarin Senin (25/8) pagi melakukan pengobatan gigi dan mulut bagi siswa-siswi dan masyarakat di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan yang berlokasi pada SMU Negeri 8 Hutumuri.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, SH saat kegiatan itu, menyampaikan, baksos ini sangat besar manfaatnya bagi masyarakat yang ada di kota ini. Atas nama pemerintah Ambon, pihaknya mengapreseasi kegiatan yang dilakukan FKG Universitas Trisakti tersebut, sebab dampaknya yang langsung dirasakan masyarakat setempat. Selain untuk kesehatan masyarakat yang dilayani, kedatangan ratusan dokter yang merupakan mahasiswa Trisakti Jakarta ini juga sekaligus untuk menghilangkan opini negatif tentang Ambon.

”Dengan besentuhan langsung dengan masyarakat, dan dengan melihat fisik Ambon, bisa langsung menghilangkan opini bahwa Ambon ini tidak aman.

”Saya yakin, bahwa ketika ade-ade mau ditugaskan ke Ambon, ada orang tua yang keberatan, karena opini tersebut. Olehnya, dengan bersentuhan langsung dengan masyarakat dan melihat sendiri kondisi Ambon, saya harap mahasiswa Trisakti dapat menjadi duta untuk menyampaikan ke masyarakat luas, bahwa Ambon benar-benar aman dan layak dikunjungi,” pintanya.

Diakui, saat ini, jumlah dokter gigi di Ambon belum memadai, jika dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang ada, olehnya dirinya sudah melakukan penjajakan kerjasama dengan Dekan FKG Trisakti untuk melihat persoalan ini. ‘”Dalam percakapan dengan Dekan, saya telah berbicara dan menjajaki untuk paling tidak dibuat kerja sama antara pemkot dengan FKG Trisakti guna menjawab kebutuhan masyarakat di Ambon. Bagaimana bentuknya, kita akan bicarakan lebih teknis dan detail,” sergahnya.

INDEKS KERUSAKAN GIGI PARAH Sementara itu, dalam sambutannyanya, Dekan FKG Trisakti Jakarta, Prof Dr drg Tri Erri Astoeti, drg, M.Kes sampaikan, setelah dilihat secara medis, ternyata kota Ambon memiliki angka indeks kerusakan gigi yang cukup parah. Pasalnya, angka indek kerusakan gigi masyarakat Ambon mencapai 5,8 yang artinya setiap orang Ambon kalau dirata-ratakan memiliki kerusakan sebanyak 6 gigi dari 32 gigi yang ada.

”Mengapa seperti ini? setelah kami melakukan penelitian untuk mengetahui hal itu, ternyata orang Ambon terlalu mengabaikan kesehatan gigi dan mulut karena dirasa tidak terlalu penting, ” sergahnya. Kadang, lanjutnya, orang berpikir kalau giginya rusak yang tinggal dicabut saja, tapi ternyata, secara knilis, ternyata kesehatan gigi itu sangat penting. ”Ketika ketika kita sakit gigi dan dia merambat kemana-mana, maka itu sangat erat kaitannya dengan penyakit stroke, jantung, diabates dan bahkan berpengaruh pada kelahiran yang sangat dini untuk ibu-ibu hamil. Jadi kalau kita tidak pelihara gigi dengan baik, maka resiko-resiko inilah yang akan terjadi atas diri kita,” sergahnya.

Ditambahkannya, kedatangan 117 dokter muda ke Ambon ini adalah bagian dari pengenalan lapangan kepada para dokter muda, sebab memang Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat.

Selain untuk memenuhi Tri Dharma PT tersebut, pihaknya tetunya ingin memberikan konstribusi kepada pemerintrah khususnya pemerintah daerah untuk mensejahterakan masyarakat melalui gigi dan mulut yang sehat.

dijadwalkan kegiatan yang sama akan berlangsung di Kelurahan Silale, Kecamatan Nusaniwe dan dilanjutkan esoknya di Desa Waimital, Seram Bagian Barat. Rangkaian kegiatan ini menargetkan sekitar 3000 masyarakat terlayani pelayanan gigi dan mulutnya. (HT/WP)

Please follow and like us:

Comments are closed.